Hey sobat..
gw pengen berbagi informasi.. bagi yang udah tau abaikan aja :)
Tragedi Hillsborough merupakan satu tamparan hebat kepada Liverpool. Tragedi ini berlaku semasa perlawanan separuh akhir Piala F.A. tahun 1989. Beratus-ratus penyokong Liverpool terhimpit disebabkan oleh luruan penonton yang melarikan diri daripada kebakaran di salah satu teres tempat duduk penonton di Stadium Hillsborough. 94 orang penyokong Liverpool mati pada hari kejadian, sementara seorang lagi maut 4 hari kemudian. Mangsa ke –96 mati selepas berada 4 tahun di dalam koma. Laporn Taylor yang disiapkan selepas siasatan oleh Suruhanjaya Tayor mengenalpasti kesesakan berlebihan penonton dan kegagalan kawalan polis sebagai punca tragedi.
Kini, satu memorial telah dibina di Anfield untuk memperingati 96 penyokong tersebut. Mereka juga diabadikan dengan dua nyalaan api kekal di dalam logo rasmi kelab Liverpool. Memorial Hillsborough terletak bersebelahan Shankly Gates di Anfield. [2] [3] Majlis memperingati mereka diadakan setiap tahun. Liverpool akan meminta menangguhkan perlawanan sekiranya tarikh perlawanan bercanggah dengan tarikh memperingati kumpulan 96 Hillsborough.
Kini Kenny dalglish membimbing liverpool setelah beberapa tahun menjadi penasihat liverpool.Beliau membawa masuk ramai pemain berkualiti bagi memperkuatkan lagi jentera serangan liverpool
Terungkapnya fakta baru dalam tragedi Hillsborough membuat seluruh pendukung Liverpool dan Manchester United (MU) diminta untuk saling menghormati.Dua seteru abadi itu diharapkan tidak lagi mengungkit-ungkit peristiwa pilu yang pernah terjadi beberapa puluh tahun silam.
MU dan Liverpool sama-sama punya kenangan pahit.Dua klub Liga Primer itu sempat mengalami bencana sepak bola yang memakan korban jiwa.Setan Merah dengan tragedi Munich,sedangkan The Reds dengan tragedi Hillsborough. Sebanyak 96 pendukung setia Liverpool tewas dan 766 lainnya luka akibat petaka yang terjadi di Hillsborough Stadium Sheffield pada 1989. Insiden yang terjadi saat pertandingan semifinal Piala FA kontra Nottingham Forest itu menjadi terasa menyakitkan bagi Liverpudliansaat ini.
Sementara MU kehilangan seluruh pemainnya,beberapa staf tim,dan wartawan akibat jatuhnya British European Airways yang mereka tumpangi pada 6 Februari 1958.Peristiwa terjadi di saat tim diasuh Sir Matt Busby atau yang dikenal sebagai The Busby Babes.Saat itu,mereka hendak kembali ke Inggris setelah mengikuti kompetisi Eropa.Tercatat,23 orang tewas.
Ironisnya,dua petaka itu justru digunakan pendukung kedua klub tersebut untuk saling menghina.Jika fans MU menemui suporter Liverpool,mereka akan menyinggung tragedi Hillsborough. Sebaliknya,Liverpudlian bakal mendendangkan lagu tentang bencana Munich bila bersua para MU Lovers.
Situasi ini memang tidak terjadi secara global lantaran hanya dilakukan segelintir pendukung Liverpool maupun MU.Tapi,hal tersebut tetap tidak bisa diterima.Karena alasan itulah para sesepuh dan legendaris kedua klub sepakat untuk menghentikan “tradisi” tersebut.
Sandy Busby yang merupakan putra Sir Matt Busby dan legendaris Liverpool Robbie Fowler menyambut baik program ini.Keduanya menyatakan akan terus mendukung sampai akhir. “Banyak terjadi peristiwa menyakitkan dalam sepak bola.Tapi,tidak sepatunya hinaan seperti ini terus berlangsung,”ucap Fowler,dikutip Daily Mail.
Hal senada diutarakan Sandy.Dia menegaskan dua tragedi itu bukanlah sesuatu yang bisa dijadikan bahan ejekan.Sebab,itu sama saja menghina para korban jiwa dan keluarga yang ditinggalkan.Apalagi,hingga detik ini tragedi Munich maupun tragedi Hillsborough masih terasa menyakitkan bagi kedua kubu.
“Hati saya seperti tersayat jika mengingat fans Liverpool yang terlibat dalam tragedi Hillsborough.Sebab,saya tahu seperti apa rasanya.Saya berharap dengan adanya langkah ini,fans Liverpool dan MU bisa saling menghormati.Sudah saatnya lagu tidak berprikemanusiaan itu dihentikan,”kata Sandy.
Program ini dikumandangkan karena cara yang pernah digunakan tidak membuahkan hasil.Sebelumnya, Liverpool dan MU terus membujuk para pendukungnya untuk tidak lagi menyanyikan lagu itu.Tapi,usaha keras tersebut tidak pernah berhasil. Faktanya,pada pertandinganpertandingan yang melibatkan Liverpool,segelintir pendukung tetap lantang menyanyikan lagu dan meneriakkan yel-yel yang menghina The Busby Babes.
Sebaliknya,beberapa pendukung MU kerap melecehkan korban meninggal di Hillsborough. Lagu-lagu hinaan tersebut tidak hanya dinyanyikan ketika Liverpool dan MU head to head di lapangan,melainkan juga saat menghadapi tim-tim lain.Kecaman terhadap ulah kedua kelompok suporter sudah sering dilontarkan.Tapi,kebiasaan buruk itu terus terjadi.
gw pengen berbagi informasi.. bagi yang udah tau abaikan aja :)
Tragedi Hillsborough merupakan satu tamparan hebat kepada Liverpool. Tragedi ini berlaku semasa perlawanan separuh akhir Piala F.A. tahun 1989. Beratus-ratus penyokong Liverpool terhimpit disebabkan oleh luruan penonton yang melarikan diri daripada kebakaran di salah satu teres tempat duduk penonton di Stadium Hillsborough. 94 orang penyokong Liverpool mati pada hari kejadian, sementara seorang lagi maut 4 hari kemudian. Mangsa ke –96 mati selepas berada 4 tahun di dalam koma. Laporn Taylor yang disiapkan selepas siasatan oleh Suruhanjaya Tayor mengenalpasti kesesakan berlebihan penonton dan kegagalan kawalan polis sebagai punca tragedi.
Kini, satu memorial telah dibina di Anfield untuk memperingati 96 penyokong tersebut. Mereka juga diabadikan dengan dua nyalaan api kekal di dalam logo rasmi kelab Liverpool. Memorial Hillsborough terletak bersebelahan Shankly Gates di Anfield. [2] [3] Majlis memperingati mereka diadakan setiap tahun. Liverpool akan meminta menangguhkan perlawanan sekiranya tarikh perlawanan bercanggah dengan tarikh memperingati kumpulan 96 Hillsborough.
Kini Kenny dalglish membimbing liverpool setelah beberapa tahun menjadi penasihat liverpool.Beliau membawa masuk ramai pemain berkualiti bagi memperkuatkan lagi jentera serangan liverpool
Terungkapnya fakta baru dalam tragedi Hillsborough membuat seluruh pendukung Liverpool dan Manchester United (MU) diminta untuk saling menghormati.Dua seteru abadi itu diharapkan tidak lagi mengungkit-ungkit peristiwa pilu yang pernah terjadi beberapa puluh tahun silam.
MU dan Liverpool sama-sama punya kenangan pahit.Dua klub Liga Primer itu sempat mengalami bencana sepak bola yang memakan korban jiwa.Setan Merah dengan tragedi Munich,sedangkan The Reds dengan tragedi Hillsborough. Sebanyak 96 pendukung setia Liverpool tewas dan 766 lainnya luka akibat petaka yang terjadi di Hillsborough Stadium Sheffield pada 1989. Insiden yang terjadi saat pertandingan semifinal Piala FA kontra Nottingham Forest itu menjadi terasa menyakitkan bagi Liverpudliansaat ini.
Sementara MU kehilangan seluruh pemainnya,beberapa staf tim,dan wartawan akibat jatuhnya British European Airways yang mereka tumpangi pada 6 Februari 1958.Peristiwa terjadi di saat tim diasuh Sir Matt Busby atau yang dikenal sebagai The Busby Babes.Saat itu,mereka hendak kembali ke Inggris setelah mengikuti kompetisi Eropa.Tercatat,23 orang tewas.
Ironisnya,dua petaka itu justru digunakan pendukung kedua klub tersebut untuk saling menghina.Jika fans MU menemui suporter Liverpool,mereka akan menyinggung tragedi Hillsborough. Sebaliknya,Liverpudlian bakal mendendangkan lagu tentang bencana Munich bila bersua para MU Lovers.
Situasi ini memang tidak terjadi secara global lantaran hanya dilakukan segelintir pendukung Liverpool maupun MU.Tapi,hal tersebut tetap tidak bisa diterima.Karena alasan itulah para sesepuh dan legendaris kedua klub sepakat untuk menghentikan “tradisi” tersebut.
Sandy Busby yang merupakan putra Sir Matt Busby dan legendaris Liverpool Robbie Fowler menyambut baik program ini.Keduanya menyatakan akan terus mendukung sampai akhir. “Banyak terjadi peristiwa menyakitkan dalam sepak bola.Tapi,tidak sepatunya hinaan seperti ini terus berlangsung,”ucap Fowler,dikutip Daily Mail.
Hal senada diutarakan Sandy.Dia menegaskan dua tragedi itu bukanlah sesuatu yang bisa dijadikan bahan ejekan.Sebab,itu sama saja menghina para korban jiwa dan keluarga yang ditinggalkan.Apalagi,hingga detik ini tragedi Munich maupun tragedi Hillsborough masih terasa menyakitkan bagi kedua kubu.
“Hati saya seperti tersayat jika mengingat fans Liverpool yang terlibat dalam tragedi Hillsborough.Sebab,saya tahu seperti apa rasanya.Saya berharap dengan adanya langkah ini,fans Liverpool dan MU bisa saling menghormati.Sudah saatnya lagu tidak berprikemanusiaan itu dihentikan,”kata Sandy.
Program ini dikumandangkan karena cara yang pernah digunakan tidak membuahkan hasil.Sebelumnya, Liverpool dan MU terus membujuk para pendukungnya untuk tidak lagi menyanyikan lagu itu.Tapi,usaha keras tersebut tidak pernah berhasil. Faktanya,pada pertandinganpertandingan yang melibatkan Liverpool,segelintir pendukung tetap lantang menyanyikan lagu dan meneriakkan yel-yel yang menghina The Busby Babes.
Sebaliknya,beberapa pendukung MU kerap melecehkan korban meninggal di Hillsborough. Lagu-lagu hinaan tersebut tidak hanya dinyanyikan ketika Liverpool dan MU head to head di lapangan,melainkan juga saat menghadapi tim-tim lain.Kecaman terhadap ulah kedua kelompok suporter sudah sering dilontarkan.Tapi,kebiasaan buruk itu terus terjadi.
TERIMA KASIH..... SEMOGA BERMANFAAT.